Sodiqi.com - Bayangkan suasana panas pertandingan sepak bola. Seorang gelandang melihat pergerakan strikernya, lalu meluncurkan umpan tajam yang langsung diselesaikan menjadi gol. Sorak penonton memecah stadion.
Pemain dengan assist tinggi jelas berharga. Namun, jangan remehkan pemain yang mungkin assist-nya rendah, tetapi catatan key pass atau kontribusinya dalam chance creation (melalui dribel, gerakan, atau kerja keras) sangat tinggi. Mereka adalah mesin kreatif yang mungkin kurang beruntung atau memiliki rekan penyelesai yang kurang efisien.
Dalam statistik, kita akan melihat Assist tercatat untuk si pengumpan tadi. Tapi tahukah Anda, di balik statistik populer seperti assist, tersembunyi konsep lain yang sama pentingnya dalam menilai kreativitas pemain: Key Pass dan Chance Creation? Mari kita bedah ketiganya.
Assist: Umpan Pamungkas Pencipta Gol
Kita mulai dari yang paling terkenal: Assist. Secara sederhana, assist adalah umpan terakhir yang langsung mengarah ke gol. Pemain yang memberikan umpan itu mendapat poin assist. Kriteria utamanya jelas: umpan tersebut harus menjadi sentuhan bola terakhir oleh rekan setim sebelum bola masuk gawang lawan.![]() |
Ilustrasi Proses Terciptanya Gol dalam Sepak Bola - Sumber: VietNam Beautiful on Unsplash |
Contohnya umpan silang dari sayap yang disundul masuk striker, atau umpan terobosan yang diselesaikan dengan tembakan melewati kiper. Assist menjadi tolok ukur langsung dan nyata untuk kontribusi seorang pemain dalam mencetak gol. Statistik ini resmi tercatat dan sering menjadi bahan perbincangan.
Namun, assist hanya menghargai umpan yang benar-benar berbuah gol. Bagaimana dengan umpan brilian yang menghasilkan peluang tembakan bagus, tapi sayangnya belum membuahkan gol?
Key Pass: Umpan Pemicu Peluang Tembakan
Di sinilah konsep Key Pass (Umpan Kunci) berperan. Key pass merujuk pada umpan yang langsung mengarah ke sebuah tembakan (shot) ke gawang lawan, terlepas dari apakah tembakan itu menghasilkan gol atau tidak. Jadi, umpan tersebut menciptakan kesempatan untuk melakukan tembakan.Umpan terobosan yang membelah pertahanan, umpan silang yang mendarat sempurna di depan gawang, atau operan pendek yang cerdik di dalam kotak penalti – semua ini bisa menjadi key pass jika penerimanya langsung melepaskan tembakan.
Contohnya Christian Eriksen mengirim umpan dalam yang sempurna ke Marcus Rashford. Rashford melepaskan tembakan keras, tetapi kiper berhasil menepisnya. Eriksen tidak mendapat assist (karena tidak gol), tetapi dia pasti mendapat catatan key pass dalam statistik.
Key pass memberi kita gambaran lebih luas tentang seberapa sering seorang pemain sebenarnya menciptakan peluang berbahaya bagi timnya, bahkan ketika rekan setimnya belum maksimal dalam menyelesaikan peluang itu.
Chance Creation: Seluruh Aksi Pencipta Peluang
Nah, konsep paling komprehensif adalah Chance Creation (Penciptaan Peluang). Chance creation mencakup semua jenis aksi pemain yang secara langsung berkontribusi pada terciptanya peluang mencetak gol atau situasi berbahaya di depan gawang lawan. Di sini, fokusnya tidak lagi hanya pada umpan (seperti assist dan key pass), tetapi pada segala sesuatu yang memicu peluang. Apa saja contohnya?- Umpan (Pass): Termasuk di dalamnya assist dan key pass.
- Dribel (Dribble): Saat pemain melewati lawan dengan dribel, lalu mengoper ke rekan yang langsung menembak, atau bahkan menembak sendiri.
- Gerakan Tanpa Bola (Off-the-Ball Movement): Lari membuka ruang yang menarik bek lawan sehingga membebaskan rekan setim, atau lari tumpang tindih (overlapping run) yang memberi opsi umpan.
- Aksi Defensif: Merebut bola (tackle/interception) yang langsung memicu serangan balik cepat yang berujung tembakan.
- Memicu Pelanggaran: Membuat lawan melakukan pelanggaran yang berujung pada tendangan bebas atau penalti yang menghasilkan tembakan/gol.
- Tendangan yang Memantul: Tendangan ke gawang (misalnya dari tendangan bebas) yang dipukul kiper atau mengenai tiang, lalu memantul ke rekan yang langsung menembak.
- Metrik seperti Shot-Creating Actions (SCA) atau Goal-Creating Actions (GCA) sering digunakan untuk mengukur chance creation. SCA menghitung semua aksi yang mengarah ke tembakan, sementara GCA menghitung semua aksi yang mengarah ke gol (termasuk assist). Inilah yang membuat pemain seperti Witan Sulaeman atau Marc Klok, meski mungkin assist-nya tidak tinggi, tetap sangat berharga karena gerakan dan kerja keras mereka menciptakan ruang dan peluang bagi pemain lain.
Ikhtisar
Memahami perbedaan ketiga konsep ini penting untuk menilai pemain secara lebih adil dan mendalam:- Assist menunjukkan keakuratan umpan pamungkas dalam situasi finishing. Contoh: Lionel Messi mengoper ke Mbappé yang mencetak gol.
- Key Pass mengungkap frekuensi seorang pemain menciptakan peluang tembakan, bahkan saat rekan setimnya belum efektif. Contoh: Kevin De Bruyne mengirim umpan terobosan ke Haaland yang kemudian ditepis kiper.
- Chance Creation memberikan gambaran paling utuh tentang kontribusi keseluruhan seorang pemain dalam membangun serangan dan menciptakan bahaya, mencakup segala aspek permainannya, bukan hanya umpan. Contoh: Trent Alexander-Arnold merebut bola, berlari 40 meter, lalu mengirim umpan silang yang memicu tembakan
Pemain dengan assist tinggi jelas berharga. Namun, jangan remehkan pemain yang mungkin assist-nya rendah, tetapi catatan key pass atau kontribusinya dalam chance creation (melalui dribel, gerakan, atau kerja keras) sangat tinggi. Mereka adalah mesin kreatif yang mungkin kurang beruntung atau memiliki rekan penyelesai yang kurang efisien.