Apa yang Kamu Lakukan Jika Salah Satu Teman di Kelasmu Tidak Ikut Aktif Membuat Aturan Kelas? Ini Jawabannya

Sodiqi.com - Ketika menghadapi situasi di mana salah satu teman kelas tidak ikut aktif dalam proses pembuatan aturan kelas, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memahami akar masalahnya. 

Partisipasi yang rendah bisa muncul karena berbagai faktor, seperti rasa tidak percaya diri, ketidaktertarikan, atau bahkan ketidakpahaman akan pentingnya kontribusi mereka.

Sebagai anggota kelas yang peduli, kita bisa mengambil peran untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendorong keterlibatan semua pihak tanpa terkesan memaksa.

Dialog Secara Personal

Mulailah dengan membuka ruang dialog secara personal. Dekati teman tersebut dengan sopan dan tulus, misalnya dengan bertanya, “Aku penasaran, apa ada hal yang membuat kamu kurang nyaman ikut diskusi?” Pendekatan ini membantu mengidentifikasi hambatan yang mereka rasakan.

Hindari menyalahkan atau memberi label seperti “kamu malas” karena justru bisa memperburuk situasi. Jika ternyata mereka merasa ide mereka tidak didengar, berikan jaminan bahwa setiap usulan akan dipertimbangkan secara adil.

Libatkan Secara Bertahap

Selanjutnya, libatkan mereka secara bertahap. Misalnya, minta pendapat spesifik seperti, “Menurutmu, bagaimana cara agar kita bisa lebih disiplin mengumpulkan tugas?” Pertanyaan terarah bisa memicu rasa dihargai dan mengurangi tekanan.

Ilustrasi Kegiatan Belajar - Sumber: USAID Indonesia, Public domain, via Wikimedia Commons

Jika mereka tetap enggan berbicara di forum besar, coba ajak berdiskusi dalam kelompok kecil atau berdua. Terkadang, partisipasi muncul ketika suasana lebih intim dan tidak terlalu formal.

Metode Kolaborasi

Selain itu, manfaatkan metode kolaborasi yang beragam. Tidak semua siswa nyaman berpendapat secara lisan. Coba alternatif seperti mengumpulkan ide melalui tulisan di kertas, polling anonim, atau papan ide digital.

Dengan begitu, teman yang cenderung pasif tetap memiliki saluran untuk menyampaikan pemikiran tanpa merasa terintimidasi.

Pastikan juga proses pembuatan aturan tidak didominasi oleh segelintir orang. Bagilah peran seperti pencatat ide, moderator, atau penyampai kesimpulan agar semua merasa memiliki tanggung jawab bersama.

Melibatkan Guru atau Wali Kelas

Jika upaya tersebut belum berhasil, pertimbangkan untuk melibatkan guru atau wali kelas sebagai fasilitator. Guru bisa membantu menengahi atau memberi motivasi tambahan. Namun, pastikan langkah ini dilakukan dengan menjaga harga diri teman tersebut.

Misalnya, guru bisa mengadakan sesi curah pendapat dimana setiap siswa wajib menyumbang satu ide, sehingga tidak ada yang merasa dikucilkan.

Yang tak kalah penting adalah menunjukkan apresiasi atas kontribusi sekecil apa pun.

Ucapan seperti, “Terima kasih sudah memberi masukan tentang jadwal piket, itu sangat membantu!” bisa membangun kepercayaan diri mereka.

Kadang, partisipasi muncul ketika seseorang merasa usahanya bermakna bagi lingkungan sekitarnya.

Ikhtisar

Menghadapi teman yang tidak aktif dalam proses pembuatan aturan kelas membutuhkan kesabaran dan empati. Tujuan utama bukan hanya menyelesaikan tugas, tetapi membangun kebersamaan dan rasa saling percaya.

Dengan pendekatan yang tepat, partisipasi yang awalnya rendah bisa berubah menjadi keterlibatan yang bermakna, menciptakan aturan kelas yang benar-benar mewakili suara semua anggota.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama