Pemetaan Model Pembelajaran Berdasarkan Tujuan dan Capaian Pembelajaran

Sodiqi.com - Dalam upaya menciptakan proses belajar yang efektif, pemilihan metode dan model pembelajaran menjadi aspek yang sangat penting. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menegaskan bahwa pendidik berkewajiban menciptakan suasana belajar yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.

Melalui artikel ini, kita akan membahas bagaimana memetakan dan memilih model pembelajaran yang sesuai dengan capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Fokus utamanya adalah pada implementasi model pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.

Mengapa kita harus menerapkan metode dan model pembelajaran?

Banyak perbedaan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dan pakar pendidikan mengenai definisi dan perbedaan tentang pendekatan, strategi, metode, dan model pembelajaran.

Maka sebaiknya kita kembali kepada konteks kurikulum yang digunakan pada madrasah kita, apakah menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Merdeka.

Gambar Siswa-siswi Indonesia - Sumber: Husniati Salma on Unsplash

Jika di dalam Kurikulum 2013, pendekatan yang disarankan adalah menggunakan pendekatan scientific dengan menerapkan model discovery learning, problem-based learning, dan project-based learning.

Sedangkan pada Kurikulum Merdeka, pendekatan yang digunakan adalah teaching at the right level atau pembelajaran yang didasarkan pada kemampuan, karakteristik, serta kondisi siswa.

Maka strategi yang digunakan dapat berupa contextual learning, discovery learning, problem-based learning, project-based learning, student-centered learning, cooperative learning, dan lain-lain.

Konsep metode dan model pembelajaran

Konsep metode dan model pembelajaran adalah:
  • Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh seorang guru untuk mengajarkan materi pembelajaran kepada murid.
  • Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

Nah, terkait mengapa kita harus menerapkan metode dan model pembelajaran, hal ini karena menjadi amanat dari Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 40 Ayat 2 yang menjelaskan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.

Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka pada prinsipnya tidak terpisahkan dari kegiatan asesmen.
Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Pendidik dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang dituju sehingga keseluruhan proses pembelajaran diupayakan untuk mencapai kompetensi tertentu.

Maka pembelajaran diawali dengan proses perencanaan pembelajaran yang meliputi:
  1. Tujuan pembelajaran
  2. Langkah-langkah pembelajaran
  3. Rencana asesmen pembelajaran

Proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual.

Tahapan berikutnya adalah proses asesmen pembelajaran.
Asesmen pembelajaran diharapkan dapat mengukur aspek yang seharusnya diukur dan bersifat holistik.

Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada tahap pelaksanaan pembelajaran, setelah menentukan tujuan pembelajaran, maka pada siklus langkah-langkah pembelajaran berikutnya kita diamanahi untuk melaksanakan:
  • Kegiatan pendahuluan
  • Kegiatan inti
  • Kegiatan penutup

Pada siklus ini, pendidik diharapkan dapat menyelenggarakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Bagaimana Menentukannya?

Lalu bagaimana menentukan pilihan model pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran?

Dalam memilih model pembelajaran ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu, yaitu:
  • Tujuan pembelajaran
  • Kemampuan tahap belajar siswa dan guru
  • Sarana dan prasarana pembelajaran
  • Ketersediaan durasi waktu
  • Kelebihan dan kekurangan metode dan model pembelajaran

Sumber Capaian Pembelajaran

Lalu, apakah tujuan pembelajaran yang diturunkan dari capaian pembelajaran telah relevan?

Menganalisis keterkaitan antara capaian pembelajaran dengan tujuan pembelajaran merupakan hal yang niscaya. Maka, sebaiknya sobat pelatihan memeriksa terlebih dahulu kejelasan capaian pembelajaran pada mata pelajaran yang diampu.

Sumber capaian pembelajarannya sebaiknya langsung dari salinan Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nomor 033/H/KR/2022.

Kurikulum ini berlaku bagi guru mata pelajaran umum di sekolah dan madrasah serta guru mata pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah.

Sedangkan bagi guru pengampu mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab di madrasah, pengambilan capaian pembelajarannya harus bersumber dari Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3211 Tahun 2022.

Baca Juga : Capaian Pembelajaran Bahasa Arab Fase D Sesuai Keputusan Dirjen Pendis Nomor 3302 Tahun 2024

Langkah Selanjutnya

Setelah mengambil capaian pembelajaran dari sumber yang benar, maka langkah berikutnya adalah:
  • Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan capaian pembelajaran dengan tepat
  • Menemukan kompetensi dan konten atau materi yang terdapat di dalam capaian pembelajaran
  • Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai kompetensi dan kontennya

Mengurutkan tujuan pembelajaran dari yang sederhana ke yang kompleks, dari yang konkret ke yang abstrak, dari yang mudah ke yang sulit

Sehingga hal tersebut menjadi alur tujuan pembelajaran.

Prinsip Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Prinsip di dalam proses pembelajaran pada Kurikulum Merdeka adalah bagaimana mengupayakan mendukung perkembangan kompetensi dan karakteristik peserta didik secara holistik.

Maka pada pelaksanaannya, pendidik menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan kompetensinya.

Misalnya dengan menerapkan metode:
  • Pembelajaran inquiry
  • Pembelajaran berbasis masalah
  • Pembelajaran berbasis proyek
  • Pembelajaran kooperatif
  • Pembelajaran berdiferensiasi

Adapun beberapa model pembelajaran yang tergambar pada metode pembelajaran, baik berbasis masalah atau berbasis proyek, dapat dipilih sesuai dengan:
  • Tujuan pembelajaran
  • Karakteristik mata pelajaran
  • Kesiapan siswa
  • Durasi waktu
  • Ketersediaan sarana dan prasarana
Di antaranya:
  1. Student Team Division
  2. Gallery Work Models
  3. Window Shopping Models,
  4. dan lain-lain

Sedangkan beberapa model pembelajaran berdasarkan metode discovery learning yang dapat dipilih di antaranya:
  • Snowball Throwing Models
  • Inside and Outside Circle Models
  • Two Stay Two Stray Models
  • Picture and Picture Models
  • Give and Take Models,
  • dan lain-lain

Ikhtisar

Demikian penjelasan mengenai pemetaan model pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajaran pada terkait pemilihan model pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama