Sodiqi.com - Paspor menjadi dokumen wajib bagi warga Indonesia yang ingin bepergian ke luar negeri, baik untuk urusan pekerjaan, pendidikan, wisata, atau keperluan darurat.
Kendati begitu, tidak semua orang tahu bahwa terdapat dua jenis layanan pembuatan paspor di Indonesia: paspor reguler dan paspor percepatan. Memahami perbedaan keduanya membantu Anda menentukan pilihan sesuai kebutuhan dan situasi.
Proses Waktu Pembuatan
Perbedaan paling mencolok terletak pada durasi pembuatan. Paspor reguler umumnya membutuhkan waktu 4–8 hari kerja setelah proses verifikasi data selesai. Durasi ini bisa bervariasi tergantung antrean di kantor imigrasi setempat.Sementara itu, paspor percepatan dirancang untuk situasi darurat, dengan proses penyelesaian hanya 2–4 hari kerja. Layanan ini ideal bagi mereka yang tiba-tiba perlu segera melakukan perjalanan, seperti urusan bisnis mendesak atau keadaan keluarga yang tidak terduga.
Biaya yang Harus Dikeluarkan
Biaya menjadi faktor penting lainnya. Untuk paspor reguler, tarif resmi yang ditetapkan pemerintah adalah Rp350.000 (48 halaman) atau Rp650.000 (64 halaman).![]() |
Ilustrasi Proses Pembuatan Paspor - Sumber: Mohamed Hassan dari Pixabay |
Sementara paspor percepatan dikenakan biaya tambahan sekitar Rp100.000–Rp200.000 dari biaya dasar, tergantung kebijakan kantor imigrasi. Meski lebih mahal, biaya ini sebanding dengan urgensi dan kecepatan layanan yang diberikan.
Prosedur Permohonan
Prosedur permohonan kedua jenis paspor sebenarnya hampir identik. Pelamar tetap harus mengisi formulir online melalui website imigrasi.go.id, lalu datang ke kantor imigrasi untuk verifikasi dokumen, wawancara singkat, dan pengambilan foto serta sidik jari.Perbedaan utama hanya pada pilihan layanan yang Anda ajukan saat pendaftaran. Pastikan Anda menyatakan kebutuhan paspor percepatan sejak awal agar petugas dapat memprosesnya sesuai prioritas.
Kapan Memilih Paspor Reguler atau Percepatan?
Paspor reguler cocok untuk Anda yang memiliki waktu luang dan tidak terburu-buru. Misalnya, jika rencana perjalanan masih beberapa minggu atau bulan ke depan, pilihan ini lebih hemat biaya.Sebaliknya, paspor percepatan direkomendasikan untuk kondisi mendesak, seperti keperluan pekerjaan yang harus segera berangkat, anggota keluarga sakit di luar negeri, atau kehilangan paspor saat sudah dekat tanggal penerbangan.