Sodiqi.com - Sosialisasi adalah proses di mana individu mempelajari dan menginternalisasi nilai-nilai, norma, dan perilaku yang diperlukan untuk berfungsi sebagai anggota masyarakat. George Herbert Mead, seorang filsuf dan sosiolog terkemuka, telah memberikan kontribusi besar terhadap teori sosialisasi dengan menguraikan tahapannya.
Siapa Herbert Mead?
Herbert Mead adalah seorang filsuf dan sosiolog Amerika yang penting dalam pengembangan aliran pemikiran yang dikenal sebagai pragmatisme dan interaksionisme simbolik. Mead lahir pada tahun 1863 dan wafat pada tahun 1931.
Dia sangat berpengaruh dalam mengembangkan teori tentang bagaimana manusia memahami diri mereka sendiri dan orang lain melalui interaksi sosial. Pemikirannya berfokus pada peran simbol dan gestur dalam komunikasi dan bagaimana identitas individu terbentuk melalui proses sosial. Karya-karya Mead sangat berpengaruh dalam bidang psikologi sosial dan teori sosial, menjelaskan bagaimana pikiran dan diri berkembang melalui interaksi sosial.
Apa yang Dimaksud Tahapan Sosial?
Kata tahapan berasal dari bahasa Melayu yang merujuk pada langkah atau tingkat dalam suatu proses. Sementara itu, kata sosial berasal dari bahasa Latin socialis, yang berarti berkaitan dengan masyarakat atau kehidupan bersama. Jadi, dari segi etimologi, "tahapan sosial" bisa diartikan sebagai tingkatan atau langkah-langkah dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Adapun ditinjau dari segi terminologi, tahapan sosial biasanya digunakan dalam ranah ilmu sosial untuk mendeskripsikan berbagai fase atau tingkat perkembangan dalam struktur atau proses sosial dalam masyarakat. Ini bisa mencakup segala hal dari tahapan perkembangan individu dalam masyarakat hingga evolusi struktur sosial itu sendiri.
George Herbert Mead dan Tahapan Sosialisasi
George Herbert Mead adalah seorang pemikir yang ide-idenya tentang self, pikiran, dan masyarakat sangat berpengaruh dalam bidang sosiologi dan psikologi. Menurut Mead, sosialisasi adalah proses yang kompleks dan berlapis yang melibatkan pengembangan self atau diri. Self ini berkembang melalui interaksi sosial menggunakan simbol-simbol, yang paling utama adalah bahasa.
Tahap Pertama: Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Pada tahap ini, yang terjadi biasanya di tahun-tahun awal kehidupan anak, sosialisasi dimulai dengan imitasi. Anak-anak belum memiliki self yang terorganisir; mereka meniru perilaku orang lain tanpa pemahaman mendalam tentang konteks atau makna tindakan tersebut.
Contoh Tahap Persiapan:
Seorang anak berumur dua tahun mungkin menirukan orang tuanya mengucapkan kata-kata atau mengikuti gerakan sederhana seperti bertepuk tangan atau melambaikan tangan. Pada tahap ini, anak belum memahami kenapa tindakan tersebut dilakukan, hanya meniru apa yang dilihatnya.
Tahap Kedua: Tahap Bermain (Play Stage)
Tahap bermain dimulai ketika anak-anak mulai mengadopsi peran-peran tertentu saat bermain. Mereka berpura-pura menjadi orang lain seperti ibu, ayah, dokter, atau guru. Melalui proses ini, mereka belajar tentang peran dan perilaku yang berbeda yang diperlukan dalam masyarakat.
Contoh Tahap Bermain:
Seorang anak berumur empat tahun bermain menjadi dokter yang merawat bonekanya. Anak tersebut menggunakan stetoskop mainan dan berperilaku seolah-olah sedang memeriksa dan memberikan obat kepada boneka tersebut. Melalui permainan ini, anak mulai memahami dan meniru peran dokter dalam masyarakat.
Tahap Ketiga: Tahap Game (Game Stage)
Pada tahap ini, anak-anak mulai berpartisipasi dalam permainan yang membutuhkan pemahaman yang lebih kompleks tentang peran sosial dan aturan. Mereka tidak hanya harus memahami peran mereka sendiri, tetapi juga peran dan harapan terhadap orang lain dalam permainan tersebut.
Contoh Tahap Game:
Anak-anak yang bermain sepak bola harus memahami bukan hanya bagaimana menjadi pemain tetapi juga aturan main dan peran berbagai pemain lainnya, seperti penjaga gawang, bek, dan penyerang. Mereka harus bekerja sama berdasarkan pemahaman bersama tentang tujuan dan aturan main yang ada.
Tahap Keempat: Penerimaan Generalized Other
Tahap terakhir dalam teori Mead adalah pengembangan dan penerimaan generalized other, yaitu pemahaman dan internalisasi norma-norma dan nilai-nilai masyarakat secara keseluruhan. Pada tahap ini, individu mampu mempertimbangkan sikap, pandangan, dan harapan dari komunitas yang lebih luas dalam perilaku mereka.
Contoh Penerimaan Generalized Other:
Seorang remaja yang memutuskan untuk mematuhi aturan lalu lintas tidak hanya karena takut ditilang, tetapi karena memahami pentingnya aturan tersebut untuk keselamatan dan kenyamanan bersama. Remaja tersebut telah menginternalisasi nilai keselamatan yang menjadi bagian dari generalized other masyarakatnya.
Ikhtisar
Teori sosialisasi George Herbert Mead memberikan kerangka kerja yang mendalam untuk memahami bagaimana individu belajar dan menginternalisasi elemen-elemen yang diperlukan untuk berinteraksi dalam masyarakat. Dengan memahami tahapan ini, kita dapat lebih baik dalam mendukung perkembangan sosial anak-anak dan remaja, memastikan mereka tumbuh menjadi anggota masyarakat yang penuh empati dan bertanggung jawab.